Pembahasan soal Fisika Ujian Nasional 2015 nomor 6 sampai dengan nomor 10 tentang:
- gerak lurus,
- gerak peluru,
- gerak pada bidang miring,
- gerak harmonis sederhana, serta
- usaha dan energi.
Soal No. 6 tentang Gerak Lurus
Tiga benda bergerak lurus berubah beraturan dan ketiganya mempunyai percepatan yang sama. Data gerak benda-benda tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.
Benda | Kecepatan Awal (m/s) | Kecepatan Akhir (m/s) | Jarak (m) |
A | 10 | P | 200 |
B | 5 | 25 | 150 |
C | 5 | 35 | Q |
Nilai P dan Q adalah ....
A. P = 20 m/s dan Q = 100 m
B. P = 30 m/s dan Q = 200 m
C. P = 30 m/s dan Q = 300 m
D. P = 40 m/s dan Q = 200 m
E. P = 50 m/s dan Q = 300 m
Pembahasan
Rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang sesuai dengan data pada soal adalah
vt2 = vo2 + 2as
Coba perhatikan. Data benda B adalah data yang paling lengkap. Kita gunakan data benda B untuk mendapatkan nilai percepatan (a) dari ketiga benda tersebut.
vt2 = vo2 + 2as
252 = 52 + 2.a.150
625 = 25 + 300a
300a = 600
a = 2
Kita gunakan nila percepatan a = 2 untuk mendapat nilai P dan Q. Pertama, kita manfaatkan data pada benda A untuk mendapatkan nilai P.
vt2 = vo2 + 2as
P2 = 102 + 2 . 2 . 200
P2 = 900
P = 30
Kita gunakan data benda C untuk mendapatkan nilai Q.
vt2 = vo2 + 2as
352 = 52 + 2 . 2 . Q
1225 = 25 + 4Q
4Q = 1200
Q = 300
Jadi, nilai P = 30 m/s dan Q = 300 m (C).
Soal No. 7 tentang Gerak Peluru
Peluru ditembakkan dengan sudut elevasi dan kecepatan awal seperti pada gambar di bawah ini.
![Gerak peluru Gerak peluru, gerak parabola](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEJE0LlzJN99z2X3HScheRW0ZdlkoT-kaQBT6JdIwuyqABvvdKNp8b1tCvjyiqW9ouPsTsbqRc78I1n0fUh1gjmx0EWS5ZSdXFNI_t24n-v8uFnWXm1TwSz02MynFtgLpz-0jLVBaOPCUC/s1600/gerak-peluru.jpg)
Jarak horizontal pada ketinggian yang sama ketika peluru ditembakkan (R) adalah .... (sin 60° = 0,87 dan g = 10 m/s2)
A. 180 m
B. 360 m
C. 870 m
D. 900 m
E. 940 m
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_kb9vMdebK2SKc5vxRiLREN6RC0cvoOG034oi5-fg-1zNPJfiZiXyidHJqZhGCoN4BpT7UZM895L7iB8klLYsAGb3BlvMMx9kfq9doLxwWcbE46QA7ys9XIltPj_VqKy42WkC543nVng/s1600/banner-ebook.jpg)
Pembahasan
Jarak horizontal R merupakan jarak mendatar maksimum diukur dari awal penembakan.
dengan sin 2α = sin 120°
= sin (180 − 60)°
= sin 60°
= 0,87
diperoleh:
Jadi, jarak horizontal R = 870 m (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Parabola.
Soal No. 8 tentang Gerak pada Bidang Miring
Perhatikan gambar berikut ini!
![Gerak benda pada bidang miring Gerak benda pada bidang miring](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BUI6oeFHhNWHt9Y74XfArjkPDzaPO4Rn688yS5fgF_LFxCq8i-EMoIAqnQtj2E0qEVwR9Hw97jEHLQDRO134riW5RtVFWi62yF_YSZWecTGwgmC-2h14FgjZlVWYhj48RK2hMt_KjFU0/s1600/gerak-pd-bidang-miring.jpg)
Balok meluncur menuruni bidang miring yang kasar. Jika gaya gesekan antara balok dengan lantai 3,0 N, g = 10 m/s2, dan balok mencapai dasar bidang miring dengan kecepatan √50 m/s, maka besar nilai h adalah ....
A. 2,0 m
B. 3,0 m
C. 4,2 m
D. 5,5 m
E. 6,3 m
Pembahasan
Jika tidak disebutkan dalam soal, berarti kecepatan awal saat benda berada di puncak bidang miring adalah nol (vo = 0). Sedangkan kecepatan akhirnya adalah saat benda mencapai dasar bidang miring (vt = √50 m/s). Kecepatan ini tercapai setelah benda menempuh jarak s = 10 m. Percepatan benda tersebut adalah
vt2 = vo2 + 2as
50 = 0 + 2.a.10
20a = 50
a = 2,5
Vektor gerak benda tersebut dapat diilustrasikan dengan gambar berikut ini.
![Vektor gerak benda pada bidang miring Vektor gerak benda pada bidang miring](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9CKW2YHYtikF6NjMuGyICnopbBUc661RImk-eyy-UoUbVqd4OPonWzlCgBPCHyqsNcYEGnT8T3gBKtjtkLnSoJDN96a2PwCc7mmd0Nx6q-j8vlvob5YgybKimoYyTO1HkkH3HEqZ7DCVH/s1600/vektor-gerak-miring.jpg)
f = gaya gesek
= 3 N
w = gaya berat benda
= mg
= 1 kg × 10 m/s
= 10 N
sin θ = h/s
= h/10
wx = w sin θ
= 10 × h/10
= h
Karena benda bergerak maka yang berlaku adalah hukum II Newton.
ΣF = ma
wx − f = ma
h − 3 = 1 × 2,5
h = 2,5 + 3
= 5,5
Jadi, nilai h pada bidang miring tersebut adalah 5,5 m (D).
Soal No. 9 tentang Gerak Harmonis Sederhana
Tiga pegas identik disusun seperti pada gambar.
![Susunan pegas Susunan pegas seri dan paralel](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDgxuqJWyVNhciq8fuMnAL74fK91_yvWmIHwK2MtgzbQBvsEGFi2ckQGHueqq50bI4wrDFmWpMkHmCe0-tvgT0cXDBgwgXds-zeXXvOtzI2SHtnhyphenhyphenWPzerUP-KkuLzAiRUBAE9YDI0h4K/s1600/susunan-pegas.jpg)
Bila konstanta pegas (k) masing-masing adalah 50 N/m dan massa M = 0,5 kg maka pertambahan panjang susunan pegas adalah ....
A. 5 cm
B. 10 cm
C. 15 cm
D. 20 cm
E. 25 cm
Pembahasan
Terlebih dahulu kita tentukan konstanta pegas totalnya.
![Susunan pegas seri dan paralel Susunan pegas seri dan paralel](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn5ncWTIZF4Xi2WKweO_4l1_yWLObJKHJ_UuEtJxLvJnZ0ingmopy3DZZdb7tVhdu_AlSZK6jqB7MgpQS7elh1l2TPHEN1cWNPcztehiEMpED81xbeU1Bn9D5yH5A7pNCXKVd0ID8hlko7/s1600/pegas-seri-paralel.jpg)
Pegas (1) dan pegas (2) tersusun paralel.
kp = k1 + k2
= 50 + 50
= 100
Konstanta pegas total (k) adalah susunan seri antara kp dan k3.
k = 100/3
Pertambahan panjang suatu pegas sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas itu.
F = k.Δx
mg = k.Δx
0,5 × 10 = (100/3) × Δx
Δx = 5 × (3/100)
= 0,15 m
= 15 cm
Jadi, pertambahan panjang susunan pegas tersebut adalah 15 cm (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Elastisitas Bahan.
Soal No. 10 tentang Usaha dan Energi
Pada musim dingin di negara Swedia diadakan perlombaan ski es di daerah pegunungan. Pemain ski es meluncur dari ketinggian A seperti pada gambar.
![Ski Es Ski Es, usaha dan energi, hukum kekekalan energi, perubahan energi kinetik, energi potensia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio0_fy6RsIEKrADZ43wDlRvsZVDTK-GeI8yaTEWGSxVdZgRFDvHIWBbwhPhywOSpG57CgdHBp7WjGKun-7F8USwfeGL5RYrXLya1IvTFPJBUS0Uuxg0vr0yu-DdNK1ph6OFYpcnIj4NNvS/s1600/ski-es.jpg)
Jika kecepatan awal pemain ski sama dengan nol dan percepatan gravitasi sama dengan 10 m/s2 maka kecepatan pemain pada saat ketinggian B adalah ....
A. √2 m/s
B. 5√2 m/s
C. 10√2 m/s
D. 20√2 m/s
E. 25√2 m/s
Pembahasan
Karena kecepatan awalnya sama dengan nol maka energi kinetik di titik B merupakan perubahan energi potensial dari titik A ke B.
Ek = ΔEp
½ mvB2 = mgΔh
vB2 = 2gΔh
= 2 × 10 × (50 − 10)
= 2 × 400
vB = 20√2
Boleh juga menggunakan hukum medan konservatif. Hukum medan konservatif tidak memperhatikan lintasan, tetapi hanya memperhatikan titik awal dan titik akhir. Dalam hal ini, kecepatan di titik B sama dengan kecepatan gerak jatuh bebas dari ketinggian 50 m ke ketinggian 10 m.
![Kecepatan di titik B sama dengan kecepatan gerak jatuh bebas Kecepatan di titik B sama dengan kecepatan gerak jatuh bebas](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYOFNwUA4FbndJO6O5T_uXpKrqYyPQ-reyT8AW5dgIly6hE-SCWxJgqpSpw46BCwnTwZsv4hyphenhyphenuM5xvwAchY807J9sDvsmhuJTUj_i0vG9aIMN2HbBRj5ZI0uRBVkWeLlRTc5i3FYURBggY/s1600/kecepatan-di-B.jpg)
Jadi, kecepatan pemain pada ketinggian B adalah 20√2 m/s (D).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Usaha dan Energi.
Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2015 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.